oleh

Mencegah Terjadinya Stunting, Winarni Nanang Ermanto Lakukan Sosialisasi 1.000 HPK Kepada Warga Kecamatan Penengahan

LAMPUNG SELATAN,Wartapublik.net – Sebagai upaya mencegah terjadinya stunting, Duta Swasembda Gizi Kabupaten Lampung Selatan Hj. Winarni Nanang Ermanto kembali melakukan sosialisasi 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) kepada masyarakat.

Kali ini sosialisasi menyasar warga Desa Pisang dan Desa Tetaan, Kecamatan Penengahan. Kegiatan sosialisasi diselenggarakan di Balai Desa Pisang, pada Senin (11/10/201).

Kegiatan sosialiasi 1.000 HPK yang merupakan bagian dari program kerja Dinas Pendidikan Lampung Selatan ini, turut dihadiri Ketua DWP Lampung Selatan Yani Thamrin, Kepala Dinas Kesehatan Joniansyah, Camat Penengahan Jaelani serta Kepala Desa Pisang dan Tetaan.

Pada kesempatan itu, Bunda Winarni menyampaikan terima kasih atas kerja sama  lintas sektor, antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, TNI-Polri, tokoh masyarakat, serta para kader posyandu dan PKK serta seluruh elemen masyarakat lainnya yang telah bekerja keras menurunkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Lampung Selatan.

Dimana kata Winarni, berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, angka stunting di Kabupaten Lampung Selatan mencapai 43 persen. Angka itu menjadikan kabupaten paling ujung Pulau Sumatera ini sebagai salah satu dari 100 kabupaten yang menjadi prioritas dalam intervensi stunting.

Namun, berkat program swasembada gizi yang dijalankan serta dukungan semua pihak, pada tahun 2019 prevalensi stunting di Kabupaten Lampung Selatan mengalami penurunan secara drastis menjadi 5,54 persen.

Dan pada tahun 2020 angka stunting kembali turun menjadi 3,61 persen. Jauh melebihi target nasional pada 2024 sebesar 5 persen.

“Alhamdulillah, dengan berjalannya program swasembada gizi maka angka stunting di Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2021 ini menjadi 2,6 persen,” ujar Winarni.

Menurut Winarni, urusan pengentasan stunting bukan hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan atau pemerintah kabupaten saja.

Tetapi kata dia, angka prevalensi stunting bisa menurun, itu semua berkat gotong-royong dan kerja sama yang baik antar semua pihak.

“Tugas kita semua adalah agar permasalahan stunting di masyarakat ini bisa selesai,” kata istri orang nomor satu Lampung Selatan ini.

Dalam kesempatan itu, Bunda Winarni kembali mengingatkan kepada masyarakat akan pentingnya masa 1.000 HPK yang merupakan periode emas bagi tumbuh kembang anak.

Dimana menurutnya, kekurangan gizi dan stimulasi pada 1.000 HPK dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan serta perkembangan anak atau biasa disebut stunting.

“Masa 1.000 HPK ini harus benar-benar diperhatikan. Karena pada fase ini stunting masih bisa ditangani. Jika sudah lebih dari 2 tahun, stunting akan sulit ditangani,” katanya.

Bunda Winarni menambahkan, untuk menekan angka stunting, masyarakat wajib mencukupi asupan makanan sehat bergizi serta simbang.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed