Tanggamus (Ragamnews.co.id)–Proyek jalan aspal hotmix nilai milyaran rupiah yang berada diruas Pekon Gading Pertiwi menuju Pekon Tamansari Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus Lampung, padahal proyek ini baru seumur jagung namun aspal jalan sudah mulai rusak, aspalnya sudah mulai retak-retak ada puluhan titik bahkan ada yang sudah mulai mengelupas, diduga penyebab terjadinya terjadi retak aspal karena kualitas bangunan jalan yang asal jadi, disebabkan karena pembiaran dari dinas terkait atau minimnya pengawasan karena ada main mata antara rekanan dan orang Dinas PU setempat.
Menilisik retaknya aspal hotmix yang masih baru itu bukan karena dilalui kendaraan bermuatan berat karena jalan ini sangat jarang dilintasi kendaraan bertonase berat namun lebih mudah rusak karena kualitas jalan yang buruk, selain lapisan aspal hotmix yang tipis juga aspal kuncian lapen bagian bawah hotmix memang tidak ada aspalnya sehingga sangat mudah retak dan ancur.
Menurut sumber warga setempat yang meminta identitasnya dirahasiakan mengatakan proyek aspal hotmix ini diketahui milik Bina Marga-03 Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU Pera) Kabupaten Tanggamus, yang diketahui Kabidnya bernama Bowo, sumber tahu karena Bowo pernah datang pada saat pelaksanaan pekerjaan dilakukan, ungkap sumber bercerita seraya ungkapkan kekecewaan akan kualitas jalan yang jelek.
Selain itu sumber menjelaskan juga proyek ini masih baru seumur jagung, namun sudah mulai rusak lagi, memang benar saat ini masih dalam pemeliharaan oleh pihak rekanan namun walaupun demikian jika kualitas buruk begini diyakini jalan ini tidak bertahan lama, ada kecurigaan proyek tidak sesuai dengan RAB, tentunya rekanan mencari untung besar.
Bahkan sumber juga menjelaskan informasi awalnya proyek diruas jalan ini akan dibangun sepanjang 6 kilometer, namun entah kenapa hanya sekitar 3,4.kilometer saja, dengan semen bahu jalan sepanjang 1,7kilometer, melihat kondisi jalan dengan besarnya jumlah anggaran ditengarai ada dugaan korupsinya pada proyek ini, karena anggaran besar tapi pekerjaan tidak sesuai, bahkan dicurigai volume pekerjaan kurang panjang jika melihat besaran anggaran yang ada.
“Sumber juga menjelaskan seharusnya pengawasan Dinas PU Tanggamus bisa memaksimalkan pekerjaan rekanan seperti ketebalan aspal hotmix secara umum masyarakat juga mengetahui seharusnya ketebalan hotmix itu 5cm, sementara bisa dilihat kondisi yang ada aspal hotmix sangat tipis sekali, ini perlu perhatian semua pihak karena istilahnya ini korupsi terstruktur namanya,” kata sumber.
Diketahui proyek hotmix ini dengan kode BM-03, dengan nomor kontrak 600/001/BM-03/24/2021, dengan nilai pagu anggaran proyek Rp.5.673.017.000,- dikerjakan oleh rekanan CV.NACITA KARYA, dengan konsultan pengawas PT.BUMI KARYA KONSULTAN.
Sementara Kabid Bina Marga Dinas PU Pera Kabupaten Tanggamus, Bowo belum bisa dikinfirmasi beberapa kali media ini mencoba mendatangi kantornya namun selalu tidak bisa bertemu, bahkan beberapa kali media ini mendatangi kantor Dinas PU Tanggamus belum bisa juga dikonfirmasi.
Wartawan Sahirun.
Komentar