Tulang Bawang Barat(RN)–Ratusan Masyarakat 5 Keturunan Bandar Dewa melakukan aksi penebangan pohon karet di area PT.HIM untuk kedua kalinya.
Aksi Penebangan Pohon Karet itu dilakukan karena upaya Protes masa 5 Keturunan Bandar Dewa kepada pihak perusahaan PT.HIM.
Dikatakan koordinator lapangan Rulaini penebangan yang dilakukan masa 5 Keturunan Bandar Dewa ini terpaksa dilakukan karena persoalan belum ada penyelesaian.
“Atas keinginan bersama dan dilakukan bersama penebangan pohon karet ini. karena dari pihak perusahaan tidak ada etikat baik,kalau belum ada titik terang persoalan ini seharusnya perusahaan memberhentikan pekerja penyadap karet,itu yang kami inginkan,tapi mereka masih saja melakukan aktivitas nyadap karet,makanya kami lakukan penebangan ini,” katanya Rulaini saat di konfirmasi di lokasi, Jum’at (4/2/2022).
Lanjutnya,5 Keturunan Bandar Dewa sudah melakukan segala sesuatu untuk merebut kembali lahan tanah di Luar Hak Guna Usaha(HGU) PT.HIM.
“Perusahaan tidak komitmen,Maka semua kebun karet kita tebang di luar HGU, karena pihak perusahaan tidak melayani kemauan kita
Dari pihak lima keturunan minta ukur ulang. Pengen tau mana yang punya PT.HIM, Sementara dari pihak BPN tanggapannya mereka mengulur-ulur waktu terus seperti karet,” ujarnya.
Sementara itu, Iwan TB yang juga koordinator lapangan juga menyebutkan
Kegiatan pada hari ini merupakan bentuk luapan kekesalan atas kesabaran selama ini kepada pihak PT.HIM.
“Kesabaran kami selama 40 tahun, di dalam 40 tahun selama terbit HGU perusahaan ini emang sudah di somasi sama keluarga kita.sedangkan di tahun 2008 kami sudah meminta kan hering RDP Di dewan DPR RI pusat dan mereka merekomendasikan itu di tahun 2008
Makanya di anggar kan untuk ukur ulang.waktu itu masih kabupaten tulang bawang.tetapi realisasi itu tidak ada, bahkan di perpanjang anggaran oleh pemerintah tuba. di tahun 2009 tapi tidak ada,” kata Iwan.
Dijelaskan Iwan, dulu di tahun 2000 perusahaan di bikin kolep terus perusahan memanggil dirinya dan keluarganya di bawa ke jakarta,di hotel Sriwijaya.
“Perusahaan minta tolong kegiatan kami di lapangan minta di keluarkan.
Maka saya jawab dengan tegas waktu itu,saya bisa mengeluarkan asal perusahaan ada tindak lanjut untuk menyelesaikan persoalan ini,tapi nyata di situ di hadiri semua institusi dari pihak polisi, kejaksaan baik BPN,dan pemerintahan daerah,” jelasnya.
Lebih jauh Iwan menjelaskan, Perusahan sendiri tidak menghargai dan menghormati khususnya pemerintah daerah, khususnya institusi di injak-injak mereka,mereka tidak mau ukur ulang,jadi sudah jelas semua itu bukan dari kesalahan 5 keturunan, menurutnya kesalahan ada pada perusahaan.
“Kemarin kami di BPN di panggil pak Heru,pak Heru ternyata bukan mewakili sebagi BPN,tetapi dia mewakili pihak PT HIM, memakai baju PT Him. Kata pak heru kemarin itu “saya memakai baju PT him, 5 keturunan mau apa,” ucapan itu yang dikatakan pak Heru kemarin, bahkan Pak Heru bilang mau uang apa tanah,kami bilang kami mau tanah kami mau uang ,jadi dua duanya yang kami inginkan,” jelasnya Iwan.
Dilakukan penebangan pohon karet tersebut bentuk kekesalan masyarakat 5 Keturunan Bandar Dewa terhadap pihak PT.HIM karena masih melakukan aktivitas di luar HGU seluas 110 Hektar.
“Pihak kami minta pihak PT him tidak melakukan aktifitas apapun,Pihak PT.HIM juga minta pihak 5 keturun jangan menebang.tapi nyatanya sampai detik ini masih melakukan aktivitas (deres).berarti perusahaan tidak menghargai, menghormati dan menginjak hukum khususnya wilayah Tulang Bawang Barat,”pungkasnya(R/Eko/Hen)
Komentar