TUBABA(Ragamnews.co.id)– Carut Marut Pekerjaan Sumur dalam terlindungi Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Tiyuh Agung Jaya dan Tiyuh Mercubuana Kecamatan Way Kenanga, Kabupaten Tulang Bawang Barat yang diduga asal jadi diakui banyak kerusakan.
Kerusakan Proyek SPAM Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tubaba tahun 2021 tersebut terlihat dari banyaknya kebocoran Pipa dan kerusakan pada keran.
Dikatakan Narasumber pekerjaan tersebut dinilai hanya ingin meraup keuntungan besar, karena belum juga di rasakan masyarakat sudah banyak ditemukan kerusakan fisik.
“Saya ini sesuai fakta di lapangan, jangan sok suci lah bilang nya serupiah gak dapat duit lah dari pekerjaan itu, jadi jangan saya di bilang mencari-cari, ini gunanya untuk masyarakat,apa gunanya anggaran miliaran rupiah tidak bisa di nikmati masyarakat, kita lihat saja,ada keran yang rusak, banyak pipa paralon yang bocor bahkan ada yang putus, bagaimana bisa teraliri air kalau nyatanya banyak yang bocor,” kata Sandi mewakili Masyarakat Tiyuh Agung Jaya dan Tiyuh Mercubuana, Kamis(17/2/2022).
Lanjutnya, meski Dinas PUPR Tubaba sudah kroscek dilapangan dan mengetahui kerusakan fisik pada proyek SPAM tersebut tidak serta merta melakukan perbaikan dengan Asal-asalan, sehingga menurutnya kualitas pekerjaan bisa bertahan lama.
“Saya katakan dari awal tidak ngalir benar kan tadi ada warga juga mengatakan hal demikian, wajar saja kalau pipa banyak bocor, Ini jelas tidak mengutamakan kualitas,kalau mengutamakan kualitas gak seperti ini pekerjaannya,mereka sudah lihat sendiri kan dari PU dan pekerja sudah di akui mereka banyak kerusakan, bagaimana gak bocor pipa kalau penyambungan pipa nya di bakar,” jelasnya.
Dirinya berharap Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), Aparat Penegak Hukum (APH) serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) jangan tinggal diam, bertindak itu yang di inginkan nya dalam program pembangunan Proyek SPAM DAK Dinas PUPR Tubaba Tahun 2021 yang diduga menjadi ajang Korupsi.
“Saya harap mereka bisa turun dan kroscek terutama pak Dewan,kalau ini gunanya untuk masyarakat bearti bisa bermanfaat, tapi kalau seperti ini hanya menjadi ajang untuk meraup keuntungan rekanan saja maka kami yakin tidak akan bertahan lama,” ucapnya.
Saat melakukan kroscek lapangan selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PUPR Tubaba melihat langsung di lapangan Proyek SPAM DAK PUPR Tubaba Tahun 2021 yang belum mengalir dikarenakan ada kerusakan.
“Proses pekerjaan ini memang sudah kami PHO kan saya tanya langsung waktu sudah di PHO air mengalir sampai ujung. Tetapi ini belum bisa di fungsikan terus menerus karena daya yang mau di fungsikan emang juga tidak ada pulsa,” kata Rihmi didampingi PPTK Nurul.
Masih kata Rihmi, dikarenakan tidak ada token pulsa maka ini tidak bisa di Fungsikan secara rutin sehingga Air nya memang tidak bisa di mamfatin. Dirinya berharap Tiyuh yang menerima bantuan SPAM tersebut segera membentuk kelompok atau forum.
Dirinya meminta agar Tiyuh-tiyuh menyambut itu tanpa diminta mereka.
“Karena pemda ini tidak bisa berdiri sendiri karena tidak selama lamanya petugas PU memperhatikan itu.
Kita minta juga untuk aparat tiyuh selaku penerima hibah itu ikut serta menajaga ,jangan pas tidak butuh air masyarakat tidak mau menjaga.pas butuh air mereka ribut itu gak bagus.kalau sudah di keluar kan air saya minta di buka keran nya jangan sampai air kuning semua, harus di bentuk dengan porum masyarakat untuk pengisian pulsa. kalau dulu di sebut kontistan kelompok pengelola SPAM.di situ di buat aturan oleh lembaga tiyuh, misalnya:satu rumah yang terlewati dia menggunakan atau tidak menggunakan dia bayar untuk anggunan pokok bisa lima ribu sampai sepuluh ribu per KK nanti di saat menggunakan air bisa di kenakan satu kubik nya itu lima ratus,seribu sampai dua ribu itu ke kesepakatan hasil musyawarah baru bisa di pakai,yang paling pokok mesin Fleksibel,” ujarnya.
Ditempat yang sama penanggung jawab dilapangan selaku pekerja di Dua Proyek SPAM DAK 2021 Dinas PUPR Tubaba di Tiyuh Agung Jaya dan Tiyuh Mercubuana mengakui banyak kerusakan pipa tersebut merupakan kesalahan pihaknya dalam pemasangan awal.
Dirinya berdalih kurangnya komunikasi dengan masyarakat sehingga Proyek SPAM tersebut tidak dilakukan warga untuk mengalirkan Air.
“Pekerjaannya sendiri setelah di PHO, air setelah mengalir memang warga belum tau apakah bisa di pakai apa belum,memang ada kebocoran kebocoran ini kami akui salah pada pekerja,” Kata Anton.
“Kami siap memperbaikinya, tetapi masalah kerusakan dengan alat berat,kami mau berkordinasi sama kepalo Tiyuh,bagaimana jalan keluarnya. Sebenarnya sebelumnya pernah ada perbaikan tetapi masih ada kebocoran. kami hanya bisa bekerja,tidak ada bahan perbaikan dan tidak atas perintah dari bos kami tidak melakukannya,” dalihnya.
Diketahui Proyek SPAM DAK PUPR Tubaba Tahun 2021 di Tiyuh Agung Jaya
dikerjakan oleh CV.Lembak Indah dengan nomor kontrak:600/09/Kontrak/PU/TUBABA/2021 dengan Nilai Anggaran sebesar Rp.708.619.000 dan Proyek SPAM DAK PUPR Tubaba Tahun 2021 Di Tiyuh Mercubuana dikerjakan oleh CV.Tiara
Dengan Nilai kontrak Rp.919.413.000
Nomor kontrak 600/10/kontrak/PU/TUBABA/III/2021.
Laporan Wartawan:Eko/Lani
Komentar