TUBA (Ragamnews.co.id)-Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kabupaten Tulangbawang meningkat dari level 2 menjadi level 3.
Peningkatan status itu berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2022 tentang Pemberlakuan PPKM di Luar Pulau Jawa-Bali yang berlaku dari 1 hingga 14 Maret 2022.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulangbawang, Fhatoni, mengatakan meningkatnya status PPKM ditenggarai peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dan tingkat serbuan vaksinasi di daerah setempat.
“Vaksin dan penambahan kasus itu juga mempengaruhi level,” kata Fhatoni.Selasa(1/3/2022).
Dia mengaku, dalam beberapa waktu terakhir terdapat peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sai Bumi Nengah Nyappur. Kenaikan itu dipicu lantaran pihaknya secara intens melakukan pelacakan terhadap masyarakat yang memiliki gejala terpapar virus korona.
Berdasarkan data yang masuk per tanggal 1 Maret 2022 hingga pukul 14.00 WIB, tercatat 519 warga Tulangbawang terkonfirmasi positif Covid-19, 487 pasien lama dan 32 pasien baru.
Dari jumlah itu, 501 menjalani isolasi mandiri dan 18 mendapatkan perawatan di RSUD Menggala.
“Tracing kita yang masif untuk menemukan sebanyak-banyaknya yang terpapar agar segera cepat bisa kita isolasi dan ini berhasil. Dalam dua hari ini, sudah penurunan kasus yang signifikan. Tuba tetap memperbanyak tracing, ini langkah kita yang paling tepat, agar cepat kita temukan dan bisa segera kita obati,” ujar dia.
Berdasarkan catatan 28 Februari 2022, kata dia, serbuan vaksin dosis l mencapai 94,01 persen, dosis ll 65,86 persen, dosis lll 7561 warga tervaksin.
Sedangkan untuk sasaran vaksin remaja usia 12 hingga 18 tahun dari jumlah sasaran yakni 44040 sekitar 78,23 persen telah mendapatkan vaksin dosis l, 58,39 persen dosis ll, dan 0,03 telah mendapatkan vaksin booster atau dosis lll.
“Untuk vaksin anak usia 6 hingga 11 tahun dosis l mencapai 73,96 persen, dosis ll 45,85 persen dari 47084 jumlah sasaran,” katanya.
Menurut dia, upaya bersama yang dapat dilakukan masyarakat yakni dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Prokes yang paling utama gunakan masker, jangan berkerumun karena cepat penularannya,” kata dia.(Indra/Wahyudi)
Komentar