TUBABA(RN)–Bantuan Sosial program keluarga Harapan (PKH) yang diluncurkan oleh kepemerintah presiden Republik Indonesia (RI) Ir Joko widodo melalui kementerian sosial upaya untuk membantu mengetaskan kemiskinan masyarakat keluarga miskin di kabupaten Tulang Bawang Barat provinsi Lampung diduga Bermasalah dikeluhkan warga
menurut informasi yang didapat dari masyarakat penerima bantuan Tiyuh-Desa kartaraharja kecamatan Tulang Bawang Udik (TBU) kabupaten Setempat sejak tahun 2020
Sebanyak 70 orang kepala keluarga (KK) tidak pernah lagi mendapatkan Bantuan Sosial PKH tersebut,”terangnya pada jumat (30/9/2022)
“semasa tahun 2020 kami setiap triwulan bantuan PKH itu masih kami terima terus, anehnya setelah memasuki pergantian tahun 2021 pada bulan Januari bantuan sosial dari pak presiden republik Indonesia Ir joko widodo tidak pernah lagi kami dapatkan lagi,” beber warga setempat.
Menurut warga setempat masalah tersebut kala itu sudah di laporkannya kepada pengurus pendamping desa namun hingga saat ini bantuan tersebut belum ada kejelasan
“Masalah ini sudah kami laporkan ke ibuk Helda guspiani pendamping Desa Tiyuh kartaraharja, waktu itu dia beralasan katanya tersendatnya bantuan PKH disebabkan akibat ada perbaikan data penerima bantuan tersebut,” tutur warga.
Sejumlah warga itu juga berharap persoalan itu dapat menjadi perhatian semua pihak mengingat bantuan sosial tersebut merupakan program pemerintah presiden republik Indonesia untuk mengurangi beban kemiskinan masyarakat setiap tahun.
“Kami berharap persoalan ini dapat menjadi perhatian PJ bupati Tubaba dan kementerian sosial RI serta semua pihak, agar bantuan PKH dapat kami diterima kembali seperti sebelumnya “harap warga.
Via sri susanti ketua kelompok PKH Rk -02 tiyuh setmpat saat dikomfirmasi malalui sambungan telpon selulernya mengakui bahwa bantuan program PKH tersebut sejak tahun 2020 sedang bermasalah.
” Dikelompok saya ada 4 orang yang nggak keluar lagi ,atas nama Ibu Joko, Supriyatin, kumnarti,dan satu orang lansia,bagitu juga kelompok lain banyak yang tidak keluar ,” dan masalah ini waktu itu sudah saya laporkan ke pendamping desa ibuk Helda guspiani,namun belum ada kabar,” ujarnya
Sementara Helda guspiani,pendamping PKH tingkat Tiyuh -desa setempat saat dikomfirmasi melalui sambungan telpon selulernya pada jumat (30/9/2022) juga mengakui bahwa Bantuan tersebut sedang bermasalah
“Kurang lebih ada 70.masyarakat penerima bantuan PKH sejak tahun 2020 tidak keluar lagi faktor penyebabnya kami kurang paham karena semenjak disingkronisasikan dengan data capil data sekolah dapodik berpengaruh,”katanya.
Lanjutnya, mengutarakan Kalau masalah tersebut kesalahannya bisa akibat pengaruh validasi data setiap 3 bulan per setiap tahunnya tidak singron antara data yang terdaftar di PKH dengan yang ada di capil kesalahan nama yang berbeda
” Saya Sebagai pendamping tiyuh karta raharja, sudah melaporkan ke dinas sosial tubaba,terkait persoalan ini
wewenangnya itu dapet bantuan atau tidaknya memang dari pusat langsung
.kata helda.
Dia juga mengulas masalah tersebut bisa disebabkan paktor Nama di buku tabungan itu tidak sesuai dengan nama yang ada di ktp itu juga berpengaruh
“sistem pengambilan bantuan itu di bank nama beda-beda sedikit misal Suryani jadi Suryati beda N dan T kan
itu dilihat NIKnya sama dengan yang terdaftar di bank,” pungkasnya.(R/Eko)
Komentar