Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)
ragamnews.co.id
Diduga telah terjadi perbuatan tidak pantas yang dilakukan oleh oknum guru yang mengajar di SD Muhammadiyah Kecamatan Abab Kabupaten PALI terhadap murid prempuan yang tiada lain merupakan anak didiknya sendiri.
Perlakuan oknum guru tersebut sungguh sesuatu yang sangat memalukan dan tidak bermoral, lantaran selain sudah mencoreng nama dunia pendidikan di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir ,(PALI) khususnya di Kecamatan Abab, juga sudah menodai nama besar Muhammadiyah, apalagi sekolah Muhammadiyah merupakan sekolah yang memiliki background agama yang sangat kental.
Tidak itu saja, perbuatan oknum guru SD Muhammadiyah berinisial Ws itu juga bisa merusak masa depan murid prempuan itu sendiri.
Terungkapnya dugaan perbuatan cabul oknum guru SDN Muhammadiyah Ws terhadap murid prempuannya itu setelah perbuatan tersebut diketahui oleh salah seorang sesama murid SD Muhammadiyah itu sendiri. Bahkan murid yang mengetahui perbuatan tidak bermoral oknum guru itu sempat mengambil foto melalui kamera handphonenya.
Maka beredarlah foto tersebut di masyarakat setempat. Kejadian ini juga sempat menghebohkan warga setempat. Sungguh miris moral oknum guru tersebut yang sudah tega melakukan perbuatan yang tidak senonoh terhadap anak didik dibawah umur.
Maka berkembanglah asumsi di masyarakat setempat, bahwa perlakuan oknum guru terhadap murid prempuan nya itu diduga bukan cuma sekali melainkan sudah sering. Bahkan ada anggapan bahwa perbuatan kotor oknum guru Ws itu juga bisa terjadi terhadap murid – murid prempuan SD Muhammadiyah yang lain.
Hal itu diungkapkan oleh salah seorang narasumber warga setempat yang minta namanya dirahasiakan.
Ia mengatakan bahwa beredarnya photo nampak saat oknum guru cabul itu sedang memeluk salah seorang murid prempuannya. Kejadian itu disinyalir didalam ruang kantor SD Muhammadiyah disaat kondisisedang sepih.
Informasi yang ia dapat bahwa murid prempuan yang dilecehkan oleh oknum guru itu sedang duduk di kelas lima (5) SD Muhammadiyah berumur antara 11 – 12 tahun. sedangkan oknum guru dimaksud memiliki inisial nama Ws.
Menurut dia lagi, kejadian itu diduga masih dirahasiakan oleh warga setempat lantaran pihak keluarga murid prempuan yang dilecehkan itu belum melapor ke Aparat Penegak Hukum. Karena ada bisik – bisik warga setempat bahwa antara oknum guru dengan murid prempuan yang dilecehkan itu masih memiliki hubungan keluarga.
Menurut dia, seharusnya pihak keluarga korban segera melapor kejadian itu ke unit PPA Polres PALI. Karena perlakuan oknum guru itu bisa menghancur masa depan korban itu sendiri. Karena korban anak prempuan yang masih dibawah umur namun sudah di cekoki dengan kelakuan layaknya orang dewasa.
Bukan cuma itu, lanjut dia, dirinya juga khawatir bahwa perlakuan yang tidak senonoh tersebut juga bisa terjadi pada murid – murid prempuan yang lain di SD Muhammadiyah Kecamatan Abab itu.
” Menurut saya segera laporkan ke Aparat Penegak Hukum karena itu menyangkut masa depan korban itu sendiri,” ucapnya.
” Juga tidak tertutup kemungkinan kalau perbuatan tidak senonoh oknum guru itu juga terjadi pada murid – murid prempuan yang lain,” terangnya.
Dari pantauan media ini terkait pristiwa yang memalukan ini terkesan masih dirahasiakan dan ditutupi. Ada info bahwa pihak keluarga korban pun belum melapor ke Aparat Penegak Hukum.
Terkait permasalahan itu, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Kecamatan Abab, PD ketika dikonfirkasi Jum’at (30/06/2023) menjelaskan bahwa permasalahan adanya dugaan oknum guru yang melakukan pelecehan di sekolah SD Muhammadiyah dirinya sudah menyelidiki, yang infonya ada foto, namun dirinya belum melihat. Pihaknya sendiri mengetahui setelah adanya pemberitaan.
PD mengakui bahwa kejadian itu memang dikantor sekolah SD Muhammadiyah pada sore hari diluar jam sekolah. Lanjut PD disitu ada pelajar lain melihat korban tidak berpakaian sekolah, dan datang bersama temannya ke sekolah sewaktu oknum guru dimaksud sedang mengerjakan laporan sekolah serta mengerik soal ulangan semester.
Murid prempuan dimaksud (korban) kata PD merupakan alumni SD Muhammadiyah kelas 5, karena kelas 6 pelajar itu pindah sekolah ke Palembang.
Dijelaskan PD pada hari itu pelajar dimaksud datang bersama temannya ke sekolah SD Muhammadiyah. Pihaknya sangat menyayangkan dan mengecam keras kejadian yang tidak senonoh itu.
” Pada hari itu bersama teman datang kesekolah. Atas kejadian tersebut kami pihak sekolah sangat menyayangkan dan mengecam atas tindakan yang tak senonoh itu,” ujar PD
” Jika benar itu terjadi, kejadian itu kami pantau terus, kami juga berharap jika berkenan bisa menempuh jalan kekeluargaan,” harapnya (AE)
Komentar