TUBABA,(RN)–Realisasi penggunaan Dana Desa (DD) di Tiyuh Mulya Jaya, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) terindikasi bermasalah sejak tahun 2022 lalu.
Indikasi masalah realisasi DD tahun 2022 silam itu nampak pada pemeliharaan infrastruktur jalan usaha tani di suku 3 yang mereka anggarkan hingga Rp.39.205.000.
Lalu tahun 2023 ini Pemerintah Tiyuh setempat mengalokasikan 7 titik gorong-gorong dengan ukuran 4,6 × 0,6 × 0,6 meter berpagu anggaran setiap titik senilai Rp.11.468.000 dan ukuran 6 × 06 × 06 dengan anggaran Rp.14.468.000.
Kasat mata, pada realisasi dua jenis pembangunan infrastruktur tersebut nampaknya terjadi penggelembungan alias pembengkakan anggaran yang berdampak terjadinya tindak pidana korupsi.
Lantaran perihal itu, wartawan telah melakukan konfirmasi kepada Sugiono ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) pembangunan fisik tersebut. Menurutnya, kedua kegiatan itu telah direalisasikan sesuai ketentuan yang ada, namun dirinya seakan tidak membantah jika terdapat kelebihan anggaran pada tahap pembangunan tersebut.
“Sudah kami kerjakan sesuai ketentuan. Ya dananya untuk HOK perorangan Rp.120.000, kalau jumlah orangnya lupa saya, lalu buat alat berat juga. Pokoknya anggarannya cukup,” pengakuannya terhadap wartawan pada Selasa,(4/7/2023).
Selain indikasi penggelembungan anggaran pada bangunan fisik tersebut, Pemerintah Tiyuh Mulya Juga diduga mempermainkan anggaran Covid-19 pada tahun 2022 lalu.
Tidak main-main, anggaran tahun 2022 yang mereka serap untuk penanganan Covid-19 itu saja bahkan nyaris menginjak angka seratusan juta rupiah dengan rincian sosialisasi edukasi senilai Rp.2.100.000, penyiapan alat pembersih tangan atau hand sanitizer Rp.31.760.000, dan yang paling fantastis iyalah keperluan posko satgas Covid-19 yang dianggarkan Rp.63.100.000.
Namun, lantaran saat itu wabah Covid-19 telah meredam dari Kabupaten berjuluk Ragem Sai Mangi Waway, sehingga diduga penyaluran dana tersebut juga telah dimainkan oleh oknum tertentu. Pasalnya, sekretariat satgas Covid-19 sejak tahun lalu terpantau tidak lagi begitu aktif dalam pengoperasiannya.
Lucunya lagi, Taryono Juru Tulis Pemerintah Tiyuh Mulya Jaya ini sempat mengatakan pada wartawan jika anggaran tersebut gagal realisasi dan telah di silpakan, namun saat dikonfirmasi lebih lanjut akhirnya dia mengaku jika anggaran tersebut telah tersalur sebagai mana mestinya.
“Anggarannya silpa itu. Ehh sudah direalisasikan semua. Kalau kegunaan rincinya lupa saya kalau tidak buka kitab (dokumen),” kilah dia.
Guna mengungkap indikasi masalah yang dapat menimbulkan tindak pidana korupsi tersebut, kini awak media tengah berupaya melakukan konfirmasi terhadap Aparat Penegak Hukum(APH) melalui Kejaksaan Negeri dan Tipikor Polres Tubaba.(R).
Komentar