Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)
ragamnews.co.id
Dunia pendidikan di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan tercoreng marwahnya setelah terungkap dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Oknum guru dan oknum Kepala Sekolah terhadap salah satu murid prempuannya.
Kelakuan memalukan itu terjadi di SD Muhammadiyah Desa Karang Agung Kecamatan Abab Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Pristiwa bejat itu, bukan cuma sudah menodai dunia pendidikan melainkan nama besar Muhammadiyah juga ikut terseret.
Dari informasi yang berhasil didapat dari Nara sumber yang dirahasiakan berawal diketahui dahulu kelakuan oknum guru berinisial WS terhadap murid prempuannya, sebut saja korbannya bernama Bunga (12th) sedang duduk di kelas 5 (lima).
Pada hari itu, tidak diketahui pasti hari dan tanggalnya, didalam kantor SD Muhammadiyah Desa Karang Agung, pelaku WS mengajak korban Bunga masuk ke dalam kantor SD Muhammadiyah Desa Karang Agung. Selanjutnya pelaku WS melakukan perbuatan yang tidak senonoh terhadap korban Bunga. Sialnya perbuatan oknum guru WS ini sempat diketahui murid yang lain, bahkan murid lain yang mengetahui perbuatan bejat itu sempat mengambil foto melalui kamera handphonenya. Maka didapatilah foto yang memperlihatkan oknum Guru WS sedang memeluk korban Bunga.
Mengetahui adanya kelakuan guru WS terhadap Bunga terang saja sudah membuat heboh warga setempat. Maka keluarga korban pun segera melaporkan kejadian itu ke Unit PPA Polres PALI.
Ternyata dalam pemeriksaan di Unit PPA Polres PALI, korban Bunga juga mengakui bahwa yang sudah melakukan perbuatan tidak pantas terhadap dirinya, bukan cuma oknum guru WS melainkan oknum Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Desa Karang Agung berinisial MP juga ada melakukan.
Maka kehebohan pun semakin jadi setelah terkuak oknum guru WS dan Oknum Kepala Sekolah SD Muhammadiyah berinisial MP diduga sudah melakukan perbuatan tidak pantas terhadap murid.
Perbuatan oknum guru WS dan oknum Kepala Sekolah berinisial MP tersebut sungguh sudah sangat memalukan dan mencoreng nama dunia pendidikan di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir ,(PALI) dan khususnya di Kecamatan Abab serta menodai nama besar Muhammadiyah, apalagi sekolah Muhammadiyah yang merupakan sekolah yang memiliki background agama yang sangat kental.
Bukan cuma itu, akibat perbuatan bejat oknum guru dan oknum Kepala Sekolah SD Muhammadiyah, WS dan MP juga bisa berakibat merusak masa depan korban Bunga.
Terhadap kelakuan bejat oknum Kepala Sekolah Muhammadiyah MP dan Oknum guru WS ini maka berkembanglah asumsi atau opini liar di masyarakat setempat, bahwa ada dugaan perbuatan itu sudah sering dilakukan. Bahkan perlakuan oknum guru WS dan Oknum Kepala Sekolah SD Muhammadiyah MP ini tidak tertutup kemungkinan terjadi pada murid – murid SD Muhammadiyah Karang Agung yang lain.
” Namun itu tugas Aparat kepolisian Polres PALI untuk menelusurinya dan melakukan penyelidikan,” ” ujar Nara sumber.
Menurut dia, perbuatan bejat Oknum Kepala Sekolah MP dan oknum guru WS di SD Muhammadiyah Desa Karang Agung Kecamatan Abab itu sungguh jauh dari prilaku yang mencerminkan insan pendidik yang bisa dijadikan contoh dan teladan. Ditambah lagi bahwa dua orang oknum guru ini merupakan tenaga pengajar di sekolah Muhammadiyah, yaitu sebuah perguruan yang bergerak di dunia pendidikan yang memilki hubungan erat dengan keagamaan dan sudah memiliki nama besar di dunia dari zaman penjajahan.
Sebelumnya, pada kejadian yang dilakukan pelaku pertama yaitu masalah perbuatan oknum guru WS terhadap korban Bunga. Oknum Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Desa Karang Agung Kecamatan Abab yang berinisial MP pernah dikonfirmasi media ini pada Jum’at (30/06/2023) lalu.
MP menjelaskan bahwa permasalahan adanya dugaan oknum guru WS yang melakukan pelecehan di sekolah SD Muhammadiyah dirinya sudah melakukan menyelidiki, yang infonya ada foto, namun dirinya belum melihat. Pihaknya sendiri mengetahui setelah adanya pemberitaan.
MP mengakui bahwa kejadian itu memang dikantor sekolah SD Muhammadiyah pada sore hari diluar jam sekolah. Lanjut MP lagi disitu ada pelajar lain melihat korban sedang ada didalam kantor sekolah bersama oknum guru WS. Namun waktu itu korban Bunga tidak sedang berpakaian sekolah. Korban Bunga datang bersama temannya ke sekolah sewaktu oknum guru WS sedang mengerjakan laporan sekolah serta mengerik soal ulangan semester.
MP mengatakan bahwa korban Bunga bukan lagi Murid SD Muhammadiyah Desa Karang Agung. Korban Bunga adakah alumni SD Muhammadiyah Desa Karang Agung karena waktu kelas 6 Bunga pindah sekolah ke kota Palembang.
Waktu itu, oknum Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Desa Karang Agung MP seolah – olah menyayangkan dan mengecam keras atas perbuatan yang tidak senonoh yang sudah dilakukan oknum guru SD Muhammadiyah WS terhadap korban Bunga.
” Pada hari itu bersama teman korban datang kesekolah. Atas kejadian tersebut kami pihak sekolah sangat menyayangkan dan mengecam atas tindakan yang tak senonoh itu,” ujar MP
” Jika benar itu terjadi, kejadian itu kami pantau terus, kami juga berharap jika berkenan bisa menempuh jalan kekeluargaan,” harap MP.
Oknum kepala Sekolah SD Muhammadiyah Desa Karang Agung Kecamatan Abab, MP juga meminta kepada Wartawan agar permasalahan ini bisa ditutupi, jangan diberitakan.
Ternyata apa yang diucapkan oknum Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Desa Karang Agung MP hanyalah modus. Karena fakta yang terungkap dari pengakuan korban Bunga bahwa oknum Kepala Sekolah yang berinisial MP diduga juga merupakan pelaku pelecehan terhadap korban.
Sedangkan setelah diketahui bahwa ada dugaan oknum Kepsek Muhammadiyah MP juga pelaku pelecehan terhadap korban Bunga, MP saat dikonfirmasi ulang, hingga berita ini tayang tidak memberikan respon (AE)
Komentar