TUBABA,Ragamnews.co.id-Klinik Pratama AR-Raudah Medika yang berada di Tiyuh Marga Kencana, Kecamatan Tulangbawang Udik, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) diduga melakukan kelalaian.
Pasalnya, sudah lebih semalaman sejak pasien rawat inap dilantarkan tidak ada pelayanan yang di lakukan oleh pihak Klinik AR-Raudah terhadap pasien yang akan melahirkan. Sehingga pasien dan bayi nyaris meregang nyawa.
Dikatakan Jarwati (60), Warga Tiyuh Karta yang merupakan keluarga salah satu pasien rawat inap yang masuk ke klinik tersebut pada Minggu (01/10/2023) lalu.
Jarwati menceritakan Putrinya La (27), masuk ke klinik tersebut pada Hari Minggu malam Senin hendak berobat karena kondisi hamil besar dan mau melahirkan. Namun setelah dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis di klinik tersebut pasien harus dilakukan perawatan (inap).
Namun sayangnya, kata Jarwati, dari hari pertama pasien masuk pada malam hari hingga keesokan pagi, tidak ada pantauan dari pihak klinik.
“Sampai pagi, putri saya mengalami pendarahan dan pecah ketuban, pihak klinik tidak ada tindakan sama sekali,” ujarnya, Kamis (05/10/2023).
Ketika akhirnya dokter melakukan pemeriksaan terhadap pasien, Dr.Wita, dari klinik tersebut terburu-buru membuat surat rujukan ke Rumah Sakit terdekat.
Anehnya lagi, tambah Andri, suami pasien, pihak klinik saat merujuk istrinya tidak menggunakan mobil Ambulance padahal, pihaknya menggunakan asuransi BPJS Kesehatan, dimana mobil Ambulance ditanggung oleh asuransi tersebut.
ia menambahkan pihak keluarga sangat menyayangkan kejadian tersebut serta meminta pemerintah melalui Dinas terkait dan pihak BPJS untuk melakukan kajian ulang terhadap klinik tersebut karena pihak klinik tersebut tidak bekerja secara Profesional.
Ditambahkannya, klinik tersebut sering tidak ada dokter pada saat pasien akan berobat, sehingga pasien merasa terlantar. Selain itu, juga pelayanan BPJS hampir setiap hari selalu bermasalah karena dokternya selalu tidak ada.
Oleh karena itu, Andri berharap pihak BPJS dan Dinas Kesehatan mengevaluasi klinik tersebut karena jauh dari standar pelayanan terhadap pasien. Terlebih apabila tidak sesuai Standar Operasional Prosedur(SOP) dalam pelayanannya, pihaknya berharap agar di lakukan pencabutan ijin praktek pada klinik tersebut agar tidak ada lagi pasien yang terlantar kedepannya.
Dari pantauan, saat ini kondisi pasien ibu melahirkan dan bayi dalam keadaan selamat setelah dilakukan tindakan medis berupa bedah cesar di RS. As-Syifa. Sang ibu sudah diperbolehkan pulang pasca cesar, sedangkan bayi harus tetap dalam perawatan intensif rumah sakit karena sempat terkontaminasi air ketuban saat masih dalam kandungan sebelum dilakukan tindakan cesar.
“Bayinya sampai saat ini belum boleh pulang, karena masih harus dalam pengawasan dan perawatan intensif. Kalau ibu si bayi sudah boleh pulang dari kemarin,” ujar salah satu tenaga medis di RS tersebut, Kamis (05/10/2023).
Terakhir, keluarga pasien berharap kedepan tidak ada lagi tindakan yang tidak bertanggungjawab yang dilakukan oleh pihak penyelenggara layanan kesehatan di Kabupaten Tulangbawang Barat.
Sehingga dapat berakibat fatal terhadap keluarga pasien. “Kita berharap ini menjadi pembelajaran bagi kita semua. Jangan sampai terulang kondisi yang dialami keluarga kami ini. Cukup ini yang terakhir di Tubaba. Maka kami minta, evaluasi menyeluruh klinik yang ada supaya dapat lebih respons dan melayani dengan hati kepada pasien,” tutup Andri.
Sayangnya, saat di konfirmasi melalui via WhatsApp penanggung jawab Klinik Al-Raudah tidak membalas.(R).
Komentar