TUBABA(RN)– Miris memang, ingin meraup keuntungan sebesar – besarnya, CV.Rahman Jaya, selaku pihak ketiga hanya memborongkan pembangunan jalan lingkungan suku RT 02, Panaragan Tulangbawang Tengah, Tulangbawang Barat hanya sebesar Rp.55.000.000 ke tukang dari nilai Kontrak Rp197.342.000.
“Memang saya akui bila melihat dari hasil pekerjaan pembangunan jalan yang ada di dalam video ini, saya juga merasa hasilnya kurang memuaskan. Dan ini tentunya salah dari tukang yang mengerjakannya. Sebab, kita terima beres,” kata Marwan Selaku pemilik pekerjaan tersebut, Rabu(28/12/2022).
Dikatakan Marwan, Bahwa sebelum diserahkannya ke pihak tukang yakni Johan, dirinya sudah memperingatkan agar pekerjaan peningkatan jalan ini benar – benar sesuai bestek yang sudah ditentukan. Akan tetapi nyatanya tidak dikerjakan sesuai harapannya.
Bahkan Marwan menegaskan apabila ada temuan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) untuk mengembalikan Uang Negara dirinya siap untuk mengembalikannya.
“Saya tentunya malu melihat hasil pekerjaan ini. Apalagi didaerah itu merupakan kampung saya dan Pj. Bupati Tubaba. Namun yang jelas dirinya selaku pihak ketiga bertanggung jawab akan memperbaiki pekerjaan tersebut. Ini masih ada masa perbaikan selama 6 bulan, saya tetap akan kita perbaikinya,” Papar Marwan yang juga Ketua Gapensi Tubaba.
Tak hanya itu, Marwan juga mengakui bila dalam mengerjakan pekerjaan peningkatan jalan ini dirinya juga ingin mendapatkan keuntungan, namun tanpa mengabaikan kualitas dan kuantitas.
“Kita juga mengerjakan pekerjaan ini tentunya kita ingin mendapatkan keuntungan. Maka kita borongkan sebesar Rp55 juta ke tukang Johan. Ia tau sendirilah, setiap bekerja itu tentunya ingin mendapatkan keuntungan, masak kita mau bekerja bakti. Ditambah lagi kita juga memikirkan mereka yang memberikan kita pekerjaan tersebut,”singkatnya.
Sementara Ketua Komisi III DPRD Tulangbawang Barat (Tubaba) sangat menyayangkan hasil Pembangunan Peningkatan jalan Lingkungan suku 04/ RT 02, Panaragan Tulangbawang Tengah, Tulangbawang Barat dengan nomor Kontrak 600/Jl-29/kontrak/PUPR/Tubaba/XI/2022 senilai Rp.197.342.000 diduga dikerjakan asal jadi.
“Kami minta Perbaiki segera jangan ambil untung terlalu banyak,” pintanya
Dikatakan Paisol, dengan nilai sebesar itu, tentunya tukang juga ingin mendapatkan keuntungan juga. Artinya dari nilai Rp.55.000.000 itu pasti dikerjakan oleh Tukang dibawah nilai tersebut. Sehingga hasilnya dikerjakan asal – asalan.
Untuk itu, dirinya meminta aparat penegak hukum untuk turun tangan terkait persoalan ini. Selain itu, kita juga mendesak pihak PUPR harus menjadikan ini catatan bila perlu diblacklist CV dan yang mengerjakan pekerjaan ini. apalagi ini didepan rumah tua PJ.Bupati Tubaba. Artinya ini memang tidak melihat dan memperhatikan kualitas dan kuantitasnya pekerjaan itu sendiri
“Kita sudah turun kelokasi kerjaan itu, dan hasilnya memang sangat mengecewakan, Diminta pihak PUPR tidak memberikan lagi pekerjaan ke CV dan pihak tersebut,” tukasnya sembari mengatakan pihaknya akan memanggil Dinas PUPR Tubaba besok.
Diberitakan sebelumnya, Miris, Pembangunan Peningkatan jalan Lingkungan suku 04/ RT 02, Panaragan Tulangbawang Tengah, Tulangbawang Barat dengan nomor Kontrak 600/Jl-29/kontrak/PUPR/Tubaba/XI/2022 senilai Rp197.342.000 diduga dikerjakan asal jadi.
Hal itu dilihat dari hasil di lapangan, dimana pembangunan jalan itu diduga dikerjakan asal – asalan.
Pembangunan peningkatan jalan itu tepat di depan rumah Jabatan Bupati dimasa kecil. Namun, anehnya pembangunan itu tetap dilaksanakan asal – asalan bahkan terkesan mengabaikan kualitas.
Salah satu warga setempat mengatakan, bahwa pembangunan peningkatan jalan lingkungan ini memang baru dikerjakan. Namun, kualitasnya kurang meyakinkan, selain terlihat tipis, pengerjaannya juga kurang rapi bahkan ada beberapa titik sudah nampak tabur aspalnya.
“Saya kurang yakin bangunan ini bisa bertahan lama, bisa dilihat sendirian aspalnya sudah banyak yang terkoyak, itu aja kalau di garuk pakai tangan bubar kok. Batunya tidak melekat dengan aspalnya secara sempurna, ditambah lagi kerapihannya tidak ada, apa karena terlalu tipis sehingga mengikuti bangunan dasarnya,” jelasnya.
Dikatakannya, bangunan yang dikerjakan CV.Rahman Jaya ini memang Benar – benar mengabaikan kualitas dan kuantitas, yang penting asal jadi saja.
Padahal jalan yang dibangun ini tentunya merupakan akses kerumah masa kecil Bupati, tetapi bangunannya seperti ini.
“Ini jalan menuju rumah orang tua bupati dimasa kecil, masak dikerjakan asal – asal kayak ini. Tentunya, saya selaku masyarakat disini tidak terima dengan hasil pekerjaan yang dilakukan oleh pihak ketiga tersebut. Hasilnya belum apa- apa sudah kayak ini, dan saya yakin bangunan peningkatan jalan lingkungan ini tidak akan bertahan lama,”tukasnya.
Senada dikatakan salah satu aparatur Tiyuh setempat mengatakan, selain bangunannya kurang maksimal dan dikerjakan asal – asalan, tentunya diharapkan dapat menjadi perhatian khusus oleh pihak terkait dan Dinas PUPR.
“Ini masyarakat yang mau mengunakan jalan ini. Tetapi, bila kualitasnya tidak dapat bertahan jangka panjang tentunya percuma, hanya menghambur-hanbur kan uang pemerintah saja. Tentunya, Kami selaku aparat tiyuh sangat menyayangkan dan kecewa bila kondisi jalannya seperti ini, Disepanjang jalur m
rumah Tua Bupati saja mereka CV RJ berani mengerjakan asal – asalan apalagi ditempat lain,”sesalnya. (R/Eko).
Komentar